Posts

Showing posts with the label agro industry

Pemerintah Fasilitasi Sertifikat CPKB Produk IKM Kosmetik, Berminat??

Image
Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan daya saing produk kosmetik yang dihasilkan oleh sektor industri kecil menengah (IKM) agar mampu memenuhi standar mutu dan keamanan. Salah satu upaya strategis yang dilakukan Kemenperin adalah memfasilitasi IKM memperoleh sertifikat penerapan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB).

Dongkrak Penyerapan Produksi Kapas

Image
Sumber : Indo Pos KUPANG-Pembangunan dan pemerataan industri terus dilakukan di Indonesia dengan mengoptimalkan potensi daerah. Aktivitas produksi di daerah juga efektif meningkatkan nilai tambah yang berdampak langsung pada masyarakat setempat. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan hal itu saat memberikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Kamis (14/4). Kepada ratusan mahasiswa, Menperin menyemangati agar turut mengembangkan potehsi Nusa Tenggara Timur (NTT). "Seperti halnya Indonesia, NTT ini punya potensi lengkap. Budaya beragam di setiap pulau, keindahan alam dari gunung, dataran tinggi hingga pantai dan mineral serta hasil lautyang semuanya perlu sentuhan lebih lanjut untuk dimanfaatkan," katanya pada kuliah umum bertema "prospek pengembangan industri daerah dan kontribusi perguruan tinggi" Budaya misalnya, telah berabad-abad melahirkan karya seni seperti kerajinan serta tenun bermotif khas Flores, Timor, Sumba dan

PERKEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT

Image
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal perkebunan kelapa sawit. Berkembangnya sub‐sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak lepas dari adanya kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif, terutama kemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk pembangunan perkebunan rakyat dengan pola PIR‐Bun dan dalam pembukaan wilayah baru untuk areal perkebunan besar swasta.

Industri Pengolah Coklat

Image
Produsen Coklat Menambah Produksi Jakarta - Perusahaan coklat di dalam negeri siap memperbesar kapasitas produksi pada tahun depan. Tujuannya, untuk memperbesar distribusi pemasaran sehingga konsumsi coklat di dalam negeri bisa meningkat. Sekarang, konsumsi coklat di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain. Sindra Wijaya, Direktur Utama PT Bumitangerang Mesindotama, mengatakan, dana investasi tahun 2012 sebanyak US$ 60 juta. Dana itu untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 60.000 ton menjadi 120.000 ton. Catatan saja, perusahaan ini menghasilkan bubuk coklat untuk makanan dan minuman bermerek BT Cocoa. Victor Timisela, General Manager PT General Food Industries, produsen coklat bermerek Delfi, menyatakan bahwa belanja investasi tahun 2012 sebesar US$ 1 juta. Itu untuk meningkatkan kapasitas produksi coklat dan butter dari 100.000 ton menjadi sekitar 110.000 ton. "Produksi harus diperbesar agar konsumsi di dalam negeri bisa naik," kata Sindra, ketika

Standar Mutu Kelapa Sawit

Mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benar‐benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Baca Juga :  Artikel Menarik Bagi Pembaca Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat‐sifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing‐masing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih  Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Faktor‐faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pen

HASIL KELAPA SAWIT

Image
Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.

PERKEMBANGBIAKAN KELAPA SAWIT

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera, dan Tenera. Baca Juga : Kecepatan Mengambil Tindakan Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar‐besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing‐masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil.  Beberapa tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.