Elemen Kunci Pengembangan Klaster

Konsep klaster industri (industrial cluster) pada ahkir-ahkir ini telah banyak dibahas dan didiskusikan, baik oleh para akademisi maupun para dunia usaha, terutama kaitannya dengan pembangunan industri. Konsep klaster industri merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari model-model pembangunan ekonomi secara keseluruhan di suatu negara.


Dengan perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis, sejak awal tahun 90-an beberapa negara telah mengembangkan dan menerapkan konsep klaster industri secara sistimatik dan bertahap. Bahkan aplikasi klaster industri dapat dijadikan sebagai strategi pembangunan ekonomi dibanyak Negara, dan memberikan implikasi pada perobahan struktur ekonomi, moneter dan perdagangan.
Beberapa negara di kawasan regional telah mengembangkan industri dengan pendekatan cluster untuk menjawab tantangan terhadap perubahan ekonomi negara secara global.

Dalam tiga dasa warsa terahkir ini pembangunan industri di Indonesia masih cenderung berorientasi pada pendekatan broad spectrum (perspektif industri). Pada tahap awal pembangunan industri strategi tersebut telah memberikan hasil yang baik, dimana telah terjadi perubahan struktur ekonomi. Namun dengan telah berubahnya lingkungan global secara cepat ternyata struktur industri nasional tidak mampu bertahan. Beberapa gejala yang perlu mendapat perhatian adalah antara lain:
  1. Perubahan produksi
  2. Perubahan pola persaingan
  3. Mobilitas modal dan pergerakan investasi
  4. Perubahan tatanan perdagangan internasional
Selain dari itu terdapat perubahan yang sangat cepat dalam perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang akan sangat bermakna terhadap perkembangan industri nasional.
Daya saing suatu negara, misalnya dalam konteks persaingan industri, memperlihatkan bahwa keunggulan kompetitif tidak hanya ditentukan oleh masing-masing perusahaan secara individu. Setiap perusahaan secara inheren merupakan bagian dari suatu klaster, dimana peran masing-masing bergerak dalam satu alur mata rantai nilai (value chain).

Dari pengalaman di beberapa negara ternyata bahwa suatu klaster yang kuat akan menjamin keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Disisi lain, perspektif industri memperlihatkan  bahwa kelompok industri aluminium hanya didasarkan kepada karakteristik produk dari produk atau pohon industri.

Sedangkan perspektif klaster berdasarkan kepada empat elemen kunci yaitu Aglomerasi, nilai tambah (value added) dan mata rantai nilai (value chain), jaringan pemasok dan infrastruktur ekonomi. Dalam perkembangannya ternyata bahwa pendekatan konsep klaster industri lebih efektif untuk dapat mengantisipasi dinamika persaingan global.

Konsep klaster industri menitik beratkan pada integrasi yang penuh dari seluruh kegiatan sepanjang mata rantai nilai (value chain). Sasaran utama pengembangan klaster adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan nilai tambah sejak dari kegiatan paling hulu sampai kegiatan paling hilir, baik produk manufaktur maupun jasa.

Secara umum strategi untuk memperoleh dan meningkatkan nilai tambah dilakukan dengan cara proses mengikuti mata rantai nilai. Secara sederhana kegiatan ini akan melibatkan aktifitas :  penelitian dan pengembangan (Riset and Development), rancangan awal produksi, kegiatan perbaikan, persiapan prototipe, rancangan proses, pengadaan komponen dan material, sub rakitan, rakitan ahkir, jaminan mutu, distribusi dan pemasaran.

Comments

Popular posts from this blog

Landasan Hukum Sentra IKM

Perkembangan Industri Alat Transportasi