50 INVESTOR LARI, EDY: SUMATERA UTARA BUTUH 5.362 MW
Infrastruktur
ketenagalistrikan sangat diperlukan dalam pembangunan Sumatera Utara. Beberapa
sektor pembangunan yang terkait erat dengan keberadaan infrastruktur
ketenagalistrikan ini adalah sektor industri, dan sektor jasa lainnya. Kesemua
sektor tersebut memberikan kontribusi yang penting terhadap pertumbuhan
ekonomi. Karena itu infrastruktur ketenagalistrikan menjadi driven pertumbuhan
ekonomi.
Terkait hal ini
Pemerintah Sumatera Utara menyusun rencana terintegrasi yaitu
16 program pembangunan prioritas, diantaranya Sumut Sport Center, Rumah Sakit
Internasional, Pembangunan Pelabuhan KualaTanjung dan lainnya. Saat ini Daya yang tersedia di Sumut
masih sebesar 2.800 Megawatt (MW). Dari total tsb, terdapat 2.100 yang diserap
dan sisanya 700 MW cadangan daya. Sementara terkait dengan investasi Sumut
hingga tahun 2028, dibutuhkan sekitar 5.362 MW lagi.
Masalah kekurangan daya listrik ini menjadi sangat
penting dimana investasi akan terhambat dan menjadi batu sandungan bagi
Sumatera Utara kedepannya. Dikutip dari hariansib.com,
tercatat 50 investor lari dari Sumatera Utara ke Majalengka dikarenakan
tidak tersedianya energy. Hal ini menjadi pukulan besar bagi Sumatera Utara. Menurut
Edy “Kalaulah jadi itu dipaksakan 50 perusahaan masuk ke situ, energi kita tak
cukup. Makanya mereka mundur. Jadi permasalahan utamanya adalah energi,"
tambahnya.
PACU INVESTASI
Untuk mengatasi kurangnya daya listrik, Pemerintah
Sumatera Utara, telah mengundang investor asal Korea Selatan untuk membangun
pembangkit listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), di Kabupaten Batubara berkapasitas
4.800 MW yaitu Hanlim Corporation Co., Ltd., akan
tetapi masih terkendala masalah RUPTL dari PLN.
Pada hari jumat, 28 Februari 2020 Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah menerima kunjungan kerja (Kunker) Komisi VI DPR
RI di Aula Raja Inal Siregar (Kantor Gubernur Sumut Jln. Diponegoro Medan) yang
dipimpin oleh Martin Manurung. Gubernur Sumut meminta
dukungan Komisi VI DPR RI untuk lancarnya pembangunan PLTGU ini.
Menurut Edy, rencana pembangunan pembangkit
dilakukan 3 tahap, pertama 2x800 MW. Sehingga nanti kekurangan 700 MW, yakni
4.800 MW dari rencana kebutuhan 5.361 MW, diharapkan dapat dipenuhi PLN. "Memang kalau dihitung sekarang kita surplus
700 MW, tapi kita tidak bisa berhenti di sini. Di 2024 PON di sini, kami butuh
sport center, sport center membutuhkan energi yang besar dan banyak lagi yang
akan kami rencanakan," ujarnya.
Dikutip dari hariansib.com,
Sebelumnya, Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan
kesiapan pihaknya mendorong terwujudnya penyediaan listrik sebagaimana yang
diinginkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. "Secara bertahap akan kita wujudkan," kata Politisi NasDem itu,
seraya mengatakan akan mendorong PLN untuk menerbitkan ijin pembangunan PLTGU
4.800 MW di Batubara. Terhambatnya ijin pembangunan PLTGU 4.800 MW itu, menurut
Martin karena proses pergantian di direksi PLN beberapa waktu lalu. "Namun tadi kan sudah kita tanya juga ke PLN,
dalam waktu dekat akan bereslah itu," sebutnya.
TANGGAPAN ANALIS
Perlu adanya dorongan dari
Pemerintah Pusat dan PLN untuk membatu ketersediaan listrik di Sumatra Utara.
Dari data yang didapat, Penjualan
tenaga listrik di Regional Sumatera pada 5 tahun terakhir (2011-2018) tumbuh lebih
tinggi dibanding penjualan Holding, yaitu rata-rata 6,1% per tahun.
Pada tahun 2017, Regional Sumatera tumbuh sebesar 5,1%, lebih tinggi
dari estimasi pertumbuhan penjualan yaitu 4,5%.
Pertumbuhan ekonomi menggunakan skenario tinggi pertumbahan ekonomi dari
Bappenas. Proyeksi kebutuhan listrik dalam RUPTL lebih rendah dari pada
proyeksi kebutuhan listrik dalam draft RUKN 2018-2037. Selain disebabkan oleh
penggunaan asumsi ekonomi yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan RUKN memperhitungkan
seluruh penyediaan listrik di Indonesia baik yang dipenuhi oleh PLN maupun oleh
entitas lainnya.
Pemerintah Pusat seyogya nya lebih jeli dan mampu melihat permintaan
pasar kedepan, bukan terbius dengan rutinitas pengelolaan nya saja. Ada baiknya
memang visi pembangunan dari daerah harus didukung sepenuhnya, bukan siapa yang
menjalankan nya akan tetapi target apa yang hendak dicapai.
Selamat
Membangun Negeri.
Comments
Post a Comment