Ekspor Karet dan Produk Karet
Karet merupakan bahan baku penting yang memainkan peran utama dalam peradaban modern. Pada abad 19, para ilmuwan menemukan karet yang merupakan polimer isoperna. Rusia dan Jerman membuat terobosan baru dengan berusaha mensintetiskan karet. Namun, produk yang dihasilkan tidak dapat bersaing dengan karet alam.
Awal mula dari usaha untuk mensintesiskan karet inilah yang menjadi cikal bakal produk sintesis di seluruh dunia. Pada tahun 2012,Thailand masih menjadi produsen karet alam terbsesar di dunia dengan produksi 3,5 juta ton, disusul Indonesia dengan 3,04 juta ton, Malaysia 950 ribu ton, India 904 ribu ton dan Vietnam 863,6 ribu ton. Pasokan karet alam dunia sebagian besar dipasok dari Asia Tenggara, yaitu dari Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam.
Rata-rata konsumsi karet alam dunia dari tahun 2008 sampai 2013 sebesar 2,41% tiap tahunnya. Menurut data International Rubber Study Group (2012) konsumsi karet alam dunia terus mengalami peningkatan disebabkan oleh semakin berkembangnya industri bahan baku karet alam khususnya industri ban di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Jerman. Peningkatan harga minyak bumi di pasar internasional juga mempengaruhi permintaan karet alam karena karet sintesis yang bahan bakunya berasal dari fraksi minyak bumi harganya ikut naik. Karet merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia.
Pada tahun 2013, sektor ini menyumbang 4,61% dari total ekspor nonmigas Indonesia yang mencapai USD 149,9 Miliar.Negara Tujuan Expor : Amerika Serikat, Jepang, RRT, Korea Selatan, Singapura, Brasilia, Jerman, Kanada, Belanda, Turki, Prancis, India, Spanyol, Italia, Inggris, Belgia, Taiwan, Rep. Afrika Selatan, Australia, Argentina.
sumber: kemendag
Comments
Post a Comment